Rekaman CCTV Memantik Ingatan Hani soal Mirna


JakartaCNN Indonesia -- Hani, sahabat Wayan Mirna Salihin, dua kali memasuki Gedung Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya kemarin. Hani yang sempat pergi dengan sopirnya sekitar pukul 14.00 WIB setelah menjalani pemeriksaan sejak pukul 11.00 WIB, sore hari kembali lagi ke Polda menemui penyidik.

Menurut Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, Hani kembali karena hendak memberikan informasi penting setelah melihat rekaman closed-circuit television (CCTV) di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, yang ditunjukkan polisi kepadanya.

Di Olivier itulah Hani bersama Jessica Kumala Wongso melihat tragedi yang menimpa Mirna. Betapa tubuh Mirna langsung kaku usai menyesap kopi vietnam yang belakangan diketahui telah dibubuhi sianida dengan dosis tiga gram –cukup untuk membunuh lima orang sekaligus.


“Dia (Hani) mengingat sesuatu setelah kami tunjukkan CCTV. Kemudian dibuatlah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) lanjutan (atas keterangan tambahan Hani),” kata Krishna. 

Polisi tampak puas dengan informasi tambahan dari Hani itu. “Ini penting,” tegas Krishna tanpa menyebut atau memberi petunjuk soal keterangan apa yang sesungguhnya diberikan Hani sampai ia kembali lagi ke Markas Polda Metro Jaya pada hari yang sama.

Yang jelas, ujar Krishna, kesaksian teranyar Hani itu terkait rangkaian kronologi kejadian yang tereman CCTV Olivier. Oleh sebab itu informasi tersebut menurutnya amat membantu proses penyidikan polisi.

Soal Hani sendiri, polisi tak banyak membuka sosoknya, amat berbeda dengan saat mereka membuka terang profil Jessica Kumala Wongso –satu lagi teman Mirna yang diperiksa intensif dalam kasus kematian perempuan 27 tahun itu karena menjadi saksi mata di tempat kejadian perkara.

Sampai sekarang polisi tak pernah menyebut nama panjang Hani, tak seperti ketika nama Jessica Kumala Wongso disebut lengkap. Ini membuat figur Hani terkesan lebih misterius. Publik tak tahu seperti apa persisnya hubungan pertemanan dia dengan Mirna, beda dengan Jessica yang terang disebut teman sekampus Mirna di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia.

Hani merupakan salah satu saksi kunci kasus kematian Mirna, seperti juga pembantu Jessica, SR, yang kini ditempatkan di lokasi khusus demi keamanan dia. SR, selain berada dalam perlindungan polisi, juga telah bekerja di tempat lain atas keinginannya sendiri.

Soal rekaman CCTV Olivier pada hari tewasnya Mirna yang kini dipegang Mirna, menurut Krishna beberapa waktu lalu, rangkaian waktu kejadian dalam CCTV itu selalu dicocokkan dengan keterangan para saksi.

Urutan waktu kejadian atau kronologi memang menjadi salah satu pegangan penting Kepolisian dalam mengusut kasus Mirna, meski pada awal penyelidikan polisi sempat pesimistis dengan rekaman CCTV Olivier karena posisi duduk Mirna dalam rekaman itu terhalang oleh rimbun pohon buatan di restoran tersebut.

Namun kini ternyata rekaman CCTV itu bisa membantu menggali ingatan Hani, yang menurut polisi, mungkin sempat hilang lantaran ia sempat kaget dan panik di awal kematian Mirna sahabatnya.

Polisi pun menyatakan telah mengantongi nama tersangka kasus Mirna. Nama itu, kata Krishna, akan diumumkan setelah gelar perkara atau ekspose kasus kematian Mirna bersama Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pukul 10.00 WIB hari ini, Selasa  (26/1).


(agk)

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar