Mengaku Bawa Bom, Pemuda Diamankan di Bandara Yogyakarta


Liputan6.com, Yogyakarta - Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta kembali dihebohkan dengan calon penumpang yang mengaku membawa bom. Apalagi, guyonan itu dilakukan penumpang bertepatan dengan tragedi bom Jakarta. 

Informasi yang dihimpun Liputan6.com calon penumpang itu berinisial CA (17) asal Panjatan, Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah. CA pada Kamis 14 Januari 2016 kemarin rencananya akan terbang dari Yogyakarta ke Kuala Lumpur pada penerbangan menjelang malam.

Namun, pada pukul 16.13 WIB, saat melintasi metal detector dan pemeriksaan barang menuju ruang tunggu keberangkatan Terminal B, CA ditanya petugas bandara tentang isi barang yang dibawa. Ia kemudian menjawab barang yang dia bawa adalah bom. Namun, petugas tak percaya. Mereka pun mengulang pertanyaan sama 3 kali. Namun, jawaban CA tetap sama.

Mendengar jawaban itu, petugas langsung mengamankan CA. Namun saat diperiksa, CA mengaku baru mengaku bahwa dia bercanda. Petugas langsung meminta pihak maskapai agar tidak memberangkatkan CA.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Edwin Wibowo membenarkan informasi tersebut. Ia menyayangkan sikap penumpang yang mengaku membawa bom. Hal ini tentu akan membahayakan dan membuat ketidakyamanan penumpang lain. Oleh karena itu pihak bandara membawa CA ke Posko Avsec dan dibawa ke Polisi Militer Angkatan Udara (POM AU).

"Penumpang itu diproses di POM AU," kata Edwin saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat (15/1/2016).

Edwin mengatakan, sudah ada 3 kasus yang melakukan aksi seperti CA di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Ia menghimbau kepada para calon penumpang agar tidak melakukan candaan membawa bom seperti yang dilakukan CA. Hal itu jelas bertentangan dengan aturan yang ada. Sehingga dapat dikenakan sanksi, namun saat ini CA masih dalam pemeriksaan petugas.

"Kita sudah melakukan peringatan kepada masyarakat untuk tidak bercanda membawa bom," ujar Edwin.

Pada Jumat 8 Januari 2016 lalu, seorang nenek juga diamankan petugas bandara karena mengaku membawa bom. Alasannya sepele, dia hanya kurang sabar dan kesal atas pemeriksaan bandara yang ketat. Nenek beinisial LM kemudian mengaku membawa bom.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar