ISIS, Kelompok Teroris Terkaya yang Tengah Sulit Keuangan



Jakarta - Siapa yang tak kenal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)? ISIS dikenal sebagai kelompok miliatan yang berbasis di Suriah dan Irak. Kelompok ini juga dianggap sebagai organisasi teroris terkaya di dunia. Namun kini ISIS tengah mengalami kesulitan finansial.

Dilansir dari CNN Money, Rabu (20/1/2015), keuangan ISIS tengah tertekan. Salah satu sumber pendapatan ISIS terus menerus diserang oleh serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan koalisinya.

Suriah dan Irak dikenal juga sebagai penghasil minyak dunia. Hasil dari sumber daya alam inilah yang juga jadi pemasukan organisasi ini.

Amerika Serikat dan koalisinya terus melakukan serangan udara ke wilayah kekuasaan ISIS, termasuk bisnis minyaknya. Sasaran dari serangan udara tersebut belakangan ini adalah truk pengangkut minyak, depo penyimpanan, kilang mobile dan perlangkapan perminyakan lainnya.

Serangan udara tersebut membuat pemasukan ISIS di sektor minyak berkurang drastis. Menurut Departemen Keuangan AS, di awal 2015 lalu, ISIS bisa meraup US$ 40 juta dalam sebulan hanya dari bisnis minyak. Tapi sekarang, yang didapat ISIS hanya sebagian kecil dari itu.

Tak hanya bisnis minyak yang jadi sasaran serangan. Belakangan ini, serangan juga meratakan gedung di central Mosul, Irak, dan menghancurkan pundi-pundi uang ISIS yang berjumlah jutaan dolar AS di dalam gedung tersebut.

Faktor lain yang membuat keuangan ISIS tengah dalam keadaan sulit adalah biaya operasional pemerintah. ISIS menyediakan layanan publik dan mengumpulkan pajak.

Sebagai timbal baliknya, mereka harus membangun infrastruktur yang baik dan menggaji pekerja sipil.

Alhasil mereka juga harus membayar insinyur berskill tinggi dan teknisi yang diperkirakan gajinya mencapai US$ 1.500 per bulan.

Dikabarkan karena kondisi keuangan yang tertekan itulah, gaji tentara ISIS dipangkas 50 persen dari awalnya US$ 400 per bulan menjadi US$ 200 per bulan.

ISIS juga dikenal sebagai kelompok teroris paling kaya di dunia. Forbes pernah menulis perputaran uang ISIS per tahun mencapai US$ 2 miliar.


Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar