Dampak El Nino, BPBD Bantul Ingatkan Warga Terkait Potensi Kemarau Panjang



BANTUL - Adanya fenomena alam El Nino berpotensi memunculkan kemarau panjang.
Kewaspadaan menghadapi tanda-tanda perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan di Bantul akhir-akhir ini perlu disiapkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, mengungkapkan dampak El Nino yang terasa di Bantul saat ini adalah saat turunnya hujan tidak bisa dipastikan, selain juga hujan yang belum merata turun diBantul.
"Yang sering hujan daerah Bantul utara dan selatan, yang tengah jarang hujan," ungkapnya pada Kamis (7/1/2016).
Menurut Dwi hingga saat ini Bantul masih berada di pertengahan musim penghujan, meski musim penghujan kali ini berlangsung sangat pendek yaitu hanya empat bulan.
Sehingga awal Maret nanti diperkirakan sudah memasuki musim kemarau.
"Karena El Nino seolah-olah sekarang kemarau, ditambah lagi ilmu titen kalau pohon jati mulai dimakan ulat katanya awal memasuki musim kemarau, entah yang kecelik ulat atau musimnya," selorohnya.
Karena pendeknya musim penghujan kali ini musim kemarau selanjutnya diperkirakannya bakal panjang mencapai delapan bulan.
Karenanya, yang paling mengkhawatirkan adalah dampaknya terhadap lahan pertanian, meskipun Ia meyakini untuk saat ini kekeringan belum terjadi.
Antisipasi yang mulai dilakukan menurutnya berupa koordinasi teknis dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas PU, Sumber Daya Air, dan Dinas Pertanian & Kehutanan agar nantinya tidak terjadi gagal panen.
"Karena air ini kebutuhan dasar, mau tidak mau pemerintah harus tanggungjawab," katanya
Selain itu, sebagai solusi jangka panjang menurutnya juga dilakukan dengan menghidupkan lingkungan asri melalui penanaman pohon yang bisa menyimpan air tanah, selain juga masyarakat yang menurutnya perlu mulai berhemat dalam penggunaan air.
Regulasi pengaturan pemanfaatan air untuk pertanian menurutnya juga diperlukan agar sustainibilitasnya terjaga.
"Kalau irigasinya tidak maksimal, banyak yang berlomba ngebor tanah, itu lama-lama dampaknya bisa merusak lingkungan," tuturnya.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar