Hati-hati, Susu Terkontaminasi Pestisida


JakartaCNN Indonesia -- Para ilmuwan menyarankan masyarakat memperhatikan benar apa yang mereka makan dan minum. 

Dalam studi tentang kaitan pestisida dengan penyakit Parkinson, para peneliti mencatat, makanan ternak di Hawaii kemungkinan besar mengandung heptaklor, yakni senyawa organoklorin yang digunakan sebagai pestisida. Heptaklor pernah digunakan petani nanas di Amerika sebelum senyawa itu dilarang pada 1988, seperti ditulis Time.

Susu sapi pun terkontaminasi, tapi “sebelum terdeteksi, tak ada yang tahu sudah seberapa lama atau seluas apa penyebaran kontaminasi itu,” demikian pernyataan dari Parkinson’s Disease Foundation seperti dilansir NBC News.
Untuk menguji kemungkinan efeknya,  peneliti menguji otak 116 pria Amerika berdarah Jepang di Hawaii yang sudah diberi informasi tentang kebiasaan mereka minum susu sebelum mati. 

Mereka menemukan para pria yang tiap hari mengkonsumsi dua gelas susu (474 ml) atau lebih, substantia nigra di sel otaknya 40 persen lebih kecil dibanding pria yang minum kurang dari dua cangkir per hari. Substantia nigra adalah daerah yang rusak dalam kasus Parkinson. 

Sejumlah 90 persen peminum susu berat juga punya residu heptaklor dalam otaknya, dibanding 63 persen yang tidak minum susu. Peneliti menandai kerusakan sel karena akumulasi heptaklor dan menduga bahan kimialah yang menyebabkan perubahan itu.

Tim tersebut tak dapat menguji sampel susu, tapi mereka “tak punya penjelasan lain bagaimana heptaklor epoksida masuk ke otak para pria yang mengkonsumsi susu, ujar penulis studi kepada Live Science. 

Dia mencatat “sebagian besar konsumen susu tidak mendapat penyakit Parkinson. Ini jadi tambahan literatur bahwa pola makan memang memainkan peran.”

Studi tersebut seakan-akan mendukung para perokok. Pasalnya peminum susu yang merokok menunjukkan tak ada sel otak yang hilang. Catatan seorang kritikus, peserta membeberkan berapa banyak susu yang mereka minum 30 tahun sebelum mereka mati, karenanya konsumsi mereka kemungkinan berubah. 
(sil/sil) 

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar