WIPI Minta Pemerintah Perhatikan Regulasi dan Infrastruktur Pendukung Pariwisata Yogya



YOGYA - Wanita Industri Pariwisata Indonesia (WIPI) sebagai satu elemen dalam industri pariwisatameminta pemerintah memerhatikan regulasi dan infrastruktur diYogyakarta.
Ketegasan regulasi sangat ditunggu utamanya dalam pembatasan pembangunan hotel. Sementara itu, untuk menopang kelancaran aktivitas pariwisata, pembangunan infrastruktur sangatlah penting.
Ketua WIPI DIY, Anna Hamdana Kamal mengatakan, kondisipariwisata pada 2015 memang diwarnai dengan menurunnya jumlah wisatawan mancanegara (Wisman), namun hal itu tidak terlalu berdampak.
Sebab, pasar domestik pun semakin terbentuk sehingga bisa terus mendorong perkembangan pariwisata di DIY.
"Terutama untuk wisatawan domestik dari Pulau Jawa, tentuYogyakarta memiliki keunggulan mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Melihat kondisi ini, kami optimispariwisata bisa terus berkembang karena pasar domestik ini," katanya kepada awak media di hotel Rosalia Indah, Rabu (18/11/2015).
Penyebab menurunnya kunjungan wisman ini menurut Anna tak lepas dari kondisi perekonomian dunia. Krisis yang melanda secara global memicu turis untuk mengurangi kunjungan.
Sekretaris WIPI, Ristanti menambahkan, pasar domestik ini terus berkembang. Apalagi saat ini ada banyak perusahaan yang mendorong karyawannya untuk melakukan rekreasi. Selain itu, pembukaan berbagai obyek wisata baru misalnya pantai di kawasan selatan Yogya juga menjadi faktor penting.
"Melihat kondisi ini, bisnis pariwisata misalnya hotel bisa lebih baik lagi. Apalagi pemerintah telah menginjinkan kembali rapat di hotel. hasilnya, okupansi pada 2015 ini mulai bisa menggeliat kembali," katanya.
Hanya saja, perkembangan ini menurut Ristanti terkendala dengan kemacetan yang semakin tinggi di Yogyakarta. Di beberapa ruas jalan kemacetan menjadi hal biasa utamanya setiap akhir pekan ataupun musim liburan.
"Untuk itu kami berharap pemerintah bisa memerhatikan hal ini. Selain itu, dari sisi regulasi kami berharap pemerintah bisa tegas mendukung perkembangan pariwisata. Misalnya saja moratorium pembangunan hotel. Kami berharap hal itu didukung, jangan ada tambahan hotel lagi utamanya di kotaYogyakarta," terangnya.
"Kalaupun telah memberikan izin, berikan ketegasan dalam hal penataan parkir. Jangan sampai kapasitas parkir tidak sebanding dengan kapasitas hotel yang berimbas pada parkir yang memakan lahan lain misalnya jalan," imbuhnya.
Yang tidak kalah penting, lanjut Ristanti, adalah penambahan wahana wisata. Dibandingkan daerah lain misalnya Jawa Timur, jumlah wahana di Yogyakarta masih belum optimal dikembangkan. 

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar