Teroris Santoso Sebut Tokoh Separatis Panutannya


JakartaCNN Indonesia -- Sepekan setelah Polri dan TNI mengumumkan rencana menggelar kembali Operasi Camar Maleo IV untuk memburu kelompok teroris Santoso, si pemimpin kelompok militan Mujahidin Indonesia Timur itu menunjukkan keberadaannya. 

Jika beberapa waktu lalu dia menggunakan saluran You Tube, maka kali ini Santoso menunjukkan keberadaannya melalui video yang diunggah melalui Facebook.

Melalui akun milik Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo, video dengan gambar diam dan memutarkan suara yang disebut menyuarakan 'pesan dari komandan' itu menyebut beberapa nama tokoh separatis.

Nama pemimpin pemberontakan Darul Islam, Kartosoewirjo, dan pendiri Tentara Islam Indonesia di Sulawesi, Kahar Muzakkar, serta nama Ibnu Hadjar, terdengar lantang diteriakan oleh suara yang dikabarkan merupakan suara Santoso alias Abu Wardah.

"Cintailah negeri kalian, sebagaimana Kartosuwiryo mencintai negerinya. Wahai rakyat Sulawesi, cintailah negeri kalian, sebagaimana Kahar Muzakkar 
mencintai negeri ini. Wahai orang Kalimantan, perjuangkan tanah kalian, sebagaimana Ibnu Hajar memperjuangkannya," ujar suara dalam rekaman yang diunggah sejak Minggu (22/11) itu. 

Tak hanya ketiga nama tersebut, suara yang disandingkan dengan gambar Santoso dan kibaran bendera hitam ISISI di bagian kiri, juga mengungkapkan salamnya kepada rakyat Aceh. Dia pun menyebut Aceh tidak berbeda dengan Poso. 

"Dan kepada rakyat Aceh yang kami cintai, jangan lupakan Panglima Polim dan Teuku Umar! Dan jangan kalian tertipu seperti Abu Jihad telah tertipu. 
Syari'at Islam itu untuk seluruh penjuru bumi. Tidak ada bedanya Poso dengan Aceh," katanya.

Pada rekaman itu, Santoso juga sempat menyebut bahwa kelompok jaringan teroris yang memangun pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, sama dengan kelompok Santoso yang meggunakan wilayah Gunung Biru, Poso, sebagai tempat persembunyian mereka. 

"Tidak ada bedanya Jalin Jantho dengan Gunung Biru, Pattani (Thailand), Moro (Filipina), Rohingya (Myanmar), semua adalah tanggung jawab kita untuk 
menegakkan Islam," ujarnya.


(meg)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar