Polda Papua Petakan Enam Kabupaten Masuk Rawan Pilkada


JakartaCNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Papua memetakan enam kabupaten masuk dalam kategori rawan selama pelaksanaan Pilkada yang akan digelar serentak 9 Desember mendatang.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan keenam kabupaten yang masuk dalam kategori rawan itu tidak saja rawan kamtibmas namun juga karena kondisi alam seperti di Kabupaten Supiori, yang setiap pelaksanaan pemilu mengalami kendala saat mengirim logistik ke pulau Mapia.

Apalagi, dari laporan masyarakat awal Desember lalu, kata Paulus, besarnya ombak di kawasan itu menyulitkan pengiriman logistik maupun saat pencoblosan.

Sedangkan Boven Digul, Nabire, Yahukimo, Yalimo dan Pegunungan Bintang masuk kategori rawan kamtibmas.

Menurutnya, dengan sudah terpetakannya kabupaten yang akan menggelar pilkada maka berbagai antisipasi sudah dapat diprediksi, termasuk adanya dugaan pengerahan massa dari kabupaten di sekitar, yang tidak melaksanakan pilkada.


Bahkan untuk memudahkan monitoring di lapangan, Paulus memastikan, saat ini para pejabat di Polda Papua telah disebar ke kabupaten yang melaksanakan pilkada.

Ketika ditanya tentang pengerahan pasukan, dia mengakui pasukan dari Polda Papua dan brimob baru akan dikerahkan menjelang pencoblosan.

"Personil polisi dan brimob sudah siap untuk dikerahkan guna mengamankan pelaksanaan pilkada di 11 kabupaten di Papua," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/11).

Kesebelas kabupaten tersebut adalah Keerom, Pegunungan Bintang, Yalimo, Yahukimo, Merauke, Asmat, Boven Digul, Supiori, Nabire, Mamberamo Raya dan Kabupaten Waropen. 

Paulus pun memastikan pihak TNI AD telah menyatakan kesiapannya membantu polisi.

Sementara itu, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua meminta pengamanan di sepanjang jalan alternatif dari Entrop Distrik Jayapura Selatan ke arah Waena Distrik Heram dapat ditingkatkan.

Ketua Komisi IV DPR Provinsi Papua Boy Markus Dawir, di Jayapura, mengatakan peningkatan pengamanan tersebut dilatarbelakangi kasus kriminal yang sering terjadi di jalan alternatif belakangan ini.

"Jalan alternatif ini merupakan solusi untuk mengurangi kemacetan di Kota Jayapura yang semakin hari semakin sering terjadi," katanya.

Menurut Boy, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jayapura agar dapat membangun lebih banyak pos-pos polisi di sepanjang jalan alternatif tersebut.

"Jika kondisi jalan alternatif sudah aman, maka masyarakat tidak perlu takut untuk melintas di kawasan tersebut pada malam hari," ujarnya.

Dia menuturkan pihaknya juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura untuk memperhatikan pemeliharaan jalan alternatif Entrop-Waena tersebut.

"Diharapkan jika masih ada bagian jalan alternatif yang belum dipasangi lampu jalan atau penerangan lainnya, dapat segera diperbaiki," katanya.

Boy menambahkan keberadaan jalan alternatif yang aman diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jalur transportasi yang lancar.


(Antara)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar