YOGYA - Kegiatan melukis bersama warga binaan lapas se-DIY bersama 50 seniman yang diadakan Ditjen Permasyarakatan Kemenkumham di Lapas Wirogunan Yogyakarta, Senin (9/11/2015) pagi, menjadi hiburan tersendiri bagi para penghuni Lapas Wirogunan.
Seperti dijelaskan Kalapas Wirogunan, Zaenal Arifin, tidak semua penghuni lapas mengikuti acara ini dari masing-masing lapas yang ada di DIY diambil 5 orang warga binaan untuk ikut berpartisipasi.
Yang diambil adalah yang memiliki kemampuan ataupun bakat dalam melukis.
Walaupun tidak semua penghuni Lapas Wirogunan ikut melukis namun keramaian melukis bersama serta pertunjukan seni dari masing-masing lapas cukup menarik perhatian para penghuni lapas yang beberapa hanya melihat dari jauh di pagar kawat.
Terlihat pula diantara para warga binaan tersebut adalah terpidana mati kasus kepemilikan narkoba asal Filipina, Mary Jane, yang nampak antusias menonton kesenian tradisional yang ditampilkan para warga binaan dari seluruh Lapas di DIY.
Dirinya yang pagi itu menggunakan kaos polo warna biru muda berbaur dengan para warga binaan lain dan nampak antusias melihat aksi kuda lumping persembahan dari warga binaan Lapas Narkoba Sleman dan sesekali bertanya kepada kawan yang ada di sampingnya.
Dia memang tidak terlihat mengikuti melukis bersama dan hanya menjadi penonton saja.
"Saya suka seni tapi saya tidak ikut karena tidak bisa melukis," ujarnya singkat kepada wartawan.
Mary Jane yang awalnya akan dieksekusi mati pada akhir April 2015 memang akhirnya ditunda dan kembali ditahan di Lapas Wirogunan sambil menunggu kelanjutan proses hukumnya.
0 komentar:
Posting Komentar