Facebook Ternyata Benci Banget Sama Satu Situs



Jakarta - Jangan coba-coba menyebut atau menulis tentang situs ini di Facebook maupun Instagram, atau bahkan di percakapan private di Facebook Messenger sekalipun. Tidak akan bisa, karena Facebook sangat membenci situs ini.

Seperti detikINET kutip CNN Money, Selasa (10/11/2015), Facebook akan memblokir link apapun yang mengarahkan ke situs Tsu.co di semua platform miliknya -- namun belum termasuk di Whatsapp.

Raksasa jejaring sosial ini bahkan menghapus lebih dari satu juta postingan yang pernah menyebut Tsu.co, entah berupa gambar, video dan komentar. Semuanya hilang dalam sekejap.

Apa penyebabnya? Facebook mengklaim link Tsu merupakan spam yang mengganggu komunitas layanannya. Sementara Tsu menuding Facebook melakukannya untuk menjegalnya dalam kompetisi pasar jejaring sosial.

"Kami tidak diinginkan. Anda bisa mengetik website apapun dan mengaksesnya, tapi bukan kami. Kami tidak ada," kata pendiri Tsu.co Sebastian Sobczak menyatakan kekecewaannya.

Meski baru muncul, Tsu.co cukup sukses menarik perhatian. Situs ini menawarkan hal berbeda, yakni memberi bayaran bagi siapa saja yang memposting atau berhasil mengajak orang lain untuk mendaftar dan bergabung.

Tsu mengklaim berbagi pendapatan iklan dengan penggunanya. Untuk bergabung di aplikasi jejaring sosial untuk iOS dan Android ini, pengguna harus menunggu undangan dari orang yang telah memiliki account di Tsu.

Berbeda dengan jejaring sosial lain, termasuk Facebook yang mengambil 100% keuntungan dari iklan yang ditampilkan, Tsu mengiming-imingi pengguna dengan bagi hasil menggiurkan. Tsu mengaku hanya mengambil keuntungan 10%, pengguna 45%, sementara sisanya untuk dibagikan ke link teman-teman yang mengajak bergabung ke Tsu.

Dengan iming-iming ini, News Feed Facebook akan dengan mudah dibanjiri link Tsu.co. Inilah yang ingin dicegah Facebook. Selain itu, pengguna Tsu juga membuat akun palsu untuk meningkatkan jumlah halaman mereka.

"Pengguna kami melaporkan link Tsu.co sebagai spam, kami mendefinisikannya sebagai 'sending bulk message' dan banjir postingan link serta request pertemanan yang dikirimkan ke orang-orang yang tidak Anda kenal secara personal," kata Facebook.


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar