Chintya Fabyola Optimis Bisa Raih Mahkota Miss International di Jepang
Runner up 1 Puteri Indonesia 2015, Chintya Fabyola, akan mewakili Indonesia di kontes Miss International 2015. Untuk memaksimalkan penampilannya, wanita 20 tahun itu telah mengikuti kelas pembekalan yang diberikan oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) selama kurang lebih delapan bulan.
Dengan mendapatkan berbagai pembekalan yang intens mulai dari cara berbicara, tingkah laku, hingga perawatan tubuh, Chintya mengaku optimis bisa menang. Wanita asal Pontianak itu ingin pelatihan yang dilakukannya selama ini dapat memberikan hasil yang memuaskan.
"Everyone pasti ingin yang terbaik, Chintya optimis bisa mendapatkan crown tapi nggak berekspektasi terlalu tinggi karena saat kamu melambungkan harapan terlalu tinggi maka kamu akan jatuh sakit. Optimis itu penting, berharap jangan terlalu tinggi," papar Chintya saat diwawancarai di Gedung Graha Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Wanita kelahiran 10 Februari 1995 ini juga memamaparkan alasannya ingin sekali mendapatkan mahkota Miss International. Dengan meraih mahkota di kontes kecantikan tahunan itu maka ia tak hanya bisa mengharumkan nama bangsa tapi juga dapat menunjukkan kepada seluruh wanita di dunia kalau semua perempuan bisa mewujudkan mimpinya tak peduli latar belakang orang tersebut.
Chintya secara terbuka mengatakan kalau ia tidak berasal dari keluarga yang selalu bisa menyokong apa pun yang diinginkannya. Semua dimulai dari nol hingga bisa menjadi juara di Puteri Indonesia dan kini terpilih untuk mewakili Tanah Air di ajang Miss International.
"Chintya ingin menunjukkan kalau semua perempuan itu layak, kayak Chintya yang apa-apa nggak gampang harus melalui proses panjang untuk menggapai ini semua. Semua perempuan berhak bermimpi," ujarnya semangat.
Wanita berambut panjang itu juga mengatakan mengikuti ajang Miss International merupakan pengalaman berharga yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Oleh sebab itu ia ingin memberikan yang maksimal. Meski demikian yang dicari Chintya sebenarnya bukan hanya sekadar pengalaman atau mahkota saja tapi juga pembelajaran selama proses karantina. Dengan bertemu banyak wanita dari seluruh dunia maka ia bisa bertukar pikiran satu sama lain dan belajar banyak dari mereka.
Jelang keberangkatannya, Chintya mengatakan tidak ada persiapan khusus. Meski akan musim dingin selama masa karantina di Jepang, ia tidak terlalu khawatir karena sudah menyiapkan segala keperluan dan mentalnya termasuk soal kesehatan. Agar tetap fit selama mengikuti ajang tersebut, Chintya rajin olahraga.
Wanita yang mengambil pendidikan di Politeknik Negeri Pontianak itu menuturkan kalau ia rutin melakukan fitnes yang memang menjadi hobinya sejak SMA. Oleh karena itu, ia dengan tegas mengatakan siap luar-dalam untuk bersaing di kontes kecantikan dunia.
Miss International 2015 menggelar masa karantina mulai 16 Oktober hingga 4 November. Sedangkan untuk grand final digelar pada 5 November. Ajang tahunan tersebut digelar di HITEN Grand Prince Hotel New Takanawa, Tokyo, Jepang.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar