Di Penghujung Ajal, Osama Cekcok dengan Dua Pengawalnya


JakartaCNN Indonesia -- Masa-masa terakhir kehidupan Osama bin Laden dipenuhi dengan kegalauan dan kekhawatiran akan tertangkap. Terlebih lagi saat itu dia mengalami cekcok dengan dua pengawal kepercayaannya yang telah melindungi pemimpin al-Qaidah itu selama delapan tahun.

Hal ini terungkap dalam surat-surat yang ditemukan di kediamannya di kota Abbottabad, Pakistan, usai penggerebekan pasukan khusus AS yang menewaskan Osama tahun 2011 lalu. Peter Bergen, pengamat terorisme sekaligus wakil presiden di lembaga New America dalam sebuah opininya di CNN mengatakan, dua pengawal itu adalah kakak beradik asal Pakistan yang menjadi penghubung Osama dengan dunia luar.


Kakak beradik itu adalah anggota al-Qaidah sejak lama. Mereka yang membantu pemindahan Osama ke sebuah rumah di Abbottabad pada 2005. Selain melindungi persembunyian tersebut, kedua orang ini bertugas memenuhi kebutuhan Osama dan keluarganya, mulai dari belanja ke pasar hingga mengirimkan pesan kepada anggota al-Qaidah lainnya di Pakistan. Intinya, Osama sangat mengandalkan kedua orang ini bagi pemenuhan kebutuhannya selama di persembunyian.

Namun pada Januari 2011, kata Bergen, empat bulan sebelum serangan NAVY SEAL, Osama dan kedua pengawalnya ini cekcok. 

Berdasarkan surat-surat Osama yang dirilis Selasa lalu oleh Badan Direktorat Intelijen Nasional AS, ODNI, dua pengawal Osama di awal 2011 merasa jenuh dengan tekanan pekerjaan melindungi buronan nomor satu dunia tersebut.

"Dokumen itu menggambarkan bin Laden, pria yang pernah menjadi komandan kamp latihan perang di Afghanistan yang berhasil merekrut ribuan orang dan dianggap sebagai dalang serangan tunggal paling mematikan dalam sejarah AS, sepenuhnya bergantung pada dua pengawalnya, kehabisan uang dan paranoid," ujar Bergen.

Dalam surat kepada istrinya, Osama mengatakan bahwa dua pengawalnya "lelah" atas tekanan yang mereka terima dan ingin mengundurkan diri. Keadaan semakin memburuk pada 14 Januari 2011, saat Osama harus berkomunikasi dengan pengawalnya melalui surat, padahal rumah mereka hanya terpaut beberapa meter saja.

Dalam surat itu, Osama mengatakan bahwa kedua pengawalnya "marah" dalam pertemuan terakhir dengan dirinya. Hal ini memaksa Osama menuliskan surat klarifikasi untuk menjelaskan duduk perkara masalah tersebut kepada kedua bersaudara itu.

Osama juga meminta keduanya bersabar sampai dia menemukan pengganti mereka. Dalam salah satu surat kepada anggota al-Qaidah kepercayaannya, Osama meminta dicarikan orang Pakistan yang bisa dipercaya yang bisa menggantikan mereka.

Hubungan kian memburuk sampai kedua pihak menulis surat perjanjian bahwa mereka akan berpisah sementara di tahun 2011 atau awal 2012. Osama dan keluarganya memutuskan pindah dari kompleks di Abbottabad. 

Namun sebelum rencana itu terlaksana, pada 2 Mei 2011, Navy SEAL menyerbu kediaman Osama dan membunuhnya.

"Jika CIA terlambat mengetahui kediaman Osama, atau jika Presiden Obama tidak memerintahkan serangan oleh SEAL, kemungkinan bin Laden bisa pergi ke tempat lain dan jejaknya akan hilang," tulis Bergen. (den)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar